Tren Teknologi Masa Depan
Ada beberapa teknologi baru yang populer dan mulai diterapkan di Indonesia. Hal ini mencakup Artificial intelligence (AI), big data, digital payment, blockchain, hingga omnichannel. Diprediksi akan lebih banyak lagi tren teknologi yang menjamur secara global.Walau tidak mengalami perubahan yang signifikan dibanding tahun ini, di masa yang akan nanti diprediksi akan lebih banyak tren teknologi yang akan men-disrupt pekerjaan dan gaya hidup. Termasuk di dalamnya adalah:
Learning in real time, yaitu kebiasaan untuk belajar secara online di mana saja dan kapan saja. Kegiatan ini sudah banyak dihadirkan oleh startup yang menyasar education technology (edtech). Diprediksi pada masa depan, belajar secara informal memanfaatkan platform tertentu secara online akan lebih masif lagi pilihannya. Seperti sekarang ini, sudah banyak media pembelajaran yang dapat digunakan di manapun dan kapanpun. Contohnya, kelas online yang dilakukan oleh beberapa universitas, aplikasi-aplikasi pembelajaran dengan menampilkan video yang mudah untuk dipahami dengan biaya yang relatif murah, ataupun video yang tersebar di berbagai akun youtube. Beberapa pelajar dan orang tua juga merasa diuntungkan dengan adanya sistem learning in real time seperti ini karena memudahkan orang tua untuk memantau kegiatan anaknya dan bagi sang anak hal ini menguntungkan karena tidak membuatnya harus kelelahan karena harus mengikuti kegiatan edukasi di berbagai tempat. Terlepas dari mudahnya akses belajar sekarang, seorang pelajar ataupun mahasiswa tetap membutuhkan sosialisasi yang tentu saja akan dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung.
Power to the people, yaitu kesempatan dan semua kemungkinan yang bisa dilakukan oleh orang banyak untuk membeli produk. Tidak lagi melakukan cara konvensional, kini pemenuhan kebutuhan barang atau layanan bisa dilakukan secara online dengan melakukan pembelian di layanan e-commerce. Proses pencarian pun bisa dilakukan memanfaatkan mesin pencari, sehingga kegiatan melakukan pencarian secara offline tidak perlu dilakukan lagi. Pada era sekarang ini sudah tidak sulit lagi untuk kita mencari barang yang ingin dibeli. Bahkan jika merasa lapar, kita dapat membelinya melalui sebuah aplikasi tanpa harus repot berpergian. Sama halnya dengan learning in real time, power to the people juga memudahkan banyak kalangan. Dari yang ingin memasarkan produk jualannya hingga yang ingin berbelanja barang yang diinginkan. Aplikasi e-commerce semakin banyak dan tentunya mudah untuk diunduh, media sosial yang dimilikipun tidak luput untuk digunakan dalam hal berbisnis. Semakin ke depan pastinya akan semakin banyak fitur-fitur yang berkembang dalam memudahkan orang dalam berbisnis.
The end of fixed job, artinya di sini adalah jika tidak memiliki kemampuan khusus atau keterampilan yang diperlukan akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Pada akhirnya semua hal tersebut masih bisa dicapai, tergantung dari bagaimana cara masing-masing individu untuk mengakselerasi kesempatan. Teknologi memang tidak akan ada habisnya dalam berkembang, semakin hari kecanggihan teknologi semakin tinggi. Hal ini tidak selalu dapat dikatakan menguntungkan. Contohnya adalah beberapa pekerjaan yang dapat diambil alih oleh kecanggihan mesin, sebagai berikut:
- KasirDulu pekerjaan kasir merupakan salah satu pekerjaan dimana orang dengan tingkat pendidikan SMA/SMP bisa mengambil pekerjaan tersebut dan menghasilkan uang. Namun, dengan munculnya “cashier less store”, buatan Amazon dan Alibaba, maka sebentar lagi pekerjaan kasir akan menjadi salah satu pekerjaan yang akan hilang.
- Teller bankMenurut CNBC, kebanyakan pekerjaan bank telah diambil alih oleh teknologi. Dari penggunaan ATM hingga penggunaan mobile banking, bank merupakan salah satu industri yang sangat cepat dalam mengimplementasikan teknologi ke dalam sistemnya. CBNC mengatakan bahwa tidak lama lagi, AI bisa menjadi bank teller dan bisa mengambil alih pekerjaan untuk membuka rekening, menjadi customer service, dan bagian lainnya.
- Pekerja KonstruksiSaat ini, pekerjaan konstruksi pun sudah mulai digantikan oleh robot. Menurut technology review, ada robot bernama semi-automated mason (kerap kali dipanggil SAM) yang pekerjaannya adalah menyusun batu bata. Menariknya, dibandingkan rata-rata manusia yang bisa menyusun 300 hingga 500 batu bata dalam sehari, SAM bisa menyusun hingga 1200 batu bata setiap harinya. Empat kali lebih banyak daripada rata-rata pekerjaan manusia. SAM masih harus bekerja sama dengan manusia dalam membangun bagian bangunan yang membutuhkan “sentuhan halus”. Namun secara perlahan pekerjaan konstruksi akan dimasuki oleh robot yang lebih rapi ketimbang oleh manusia.
- Analis FinansialSalah satu pekerjaan yang dianggap aman, analis finansial, ternyata terancam juga akan diambil pekerjaannya oleh robot. Pekerjaan analis finansial adalah harus bisa memprediksi trend yang akan berkembang dan berusaha untuk membuat arahan dan strategi untuk bank atau perusahaan. Namun dengan munculnya software analis finansial dan machine learning, maka pekerjaan finansial analis merupakan pekerjaan yang akan terancam besar untuk hilang dan diambil oleh teknologi.
- Manajer InventarisSelain kasir, perkembangan teknologi juga bisa mengancam pekerjaan retail seperti manajer inventaris dan karyawan industri retail. Salah satu contoh teknologi tersebut adalah Tally,sebuah robot yang bisa mengatur dan menjaga barang barang di dalam rak-rak supermarket. Dibandingkan manusia, robot Tally tidak membutuhkan gaji, makan, atau tidur. Industri retail akan menghemat pengeluaran jutaan dollar dari penggunaan robot Tally.
- Petani dan PeternakPekerjaan petani yang dulu dikerjakan oleh manusia, sekarang juga sudah mengalami banyak disruption yang semakin lama semakin terlihat jelas. Di Jerman, salah satu peternak sapi membuat sebuah sistem yang bisa memerah susu sapi tanpa harus adanya campur tangan manusia. Ada juga robot di Amerika yang bisa membantu para petani untuk memetik rumput liar, memetik apel, dan lain-lain. Lama kelamaan, industri pertanian akan lebih banyak mempekerjakan robot sebagai tenaga kerja utama mereka.
- Supir taksiDengan naiknya pengembangan autonomous vehicle, maka jelas semakin lama robot akan menjadi supir bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun bayangkan jika sistem tersebut diterapkan dalam kendaraan umum. Biaya kendaraan umum seperti taksi akan jauh menjadi lebih murah. Namun konsekuensinya, pekerjaan manusia sebagai supir taksi akan termakan oleh kemajuan teknologi.
- Pekerja ManufakturDalam pekerjaan manufaktur, banyak tenaga kerja yang digunakan untuk membuat sebuah produk dan memenuhi permintaan yang bisa mencapai jutaan unit. Tentu saja perlu ada tenaga kerja yang murah dan banyak untuk memenuhi permintaan tersebut. Robot merupakan solusi paling mutakhir untuk menjawab pertanyaan itu. Contohnya sudah terlihat dengan sebuah perusahaan Cina bernama Foxconn, vendor yang memproduksi produk Apple. Foxconn merupakan salah satu perusahaan yang kontroversial akibat bagaimana mereka memperlakukan pekerjanya. Setelah mereka melihat sebuah potensi untuk pekerja robot, mereka mengganti 60 ribu pekerja mereka dengan robot.
- JurnalisDalam pekerjaan jurnalis, dibutuhkan keterampilan untuk merangkai berita dan menyampaikan fakta secara jelas dan akurat hingga bisa menyampaikan kepada para pembaca dengan cepat. Di era digital ini informasi di internet sangat berubah dengan cepat, hingga jurnalis harus bisa mengikuti kecepatan tersebut. Namun, jurnalis akan terancam digantikan oleh robot yang bisa menulis dengan kecepatan yang melebihi kecepatan dari manusia. Menurut The Verge, sudah ada sekitar 3.000 artikel yang telah ditulis oleh AI. Tidak lama lagi jurnalis robot yang pertama akan segera beredar dan membuat pekerjaan jurnalis menjadi terautomasi.
- AktorPekerjaan aktor merupakan salah satu pekerjaan yang tidak kalian sangka akan digantikan oleh teknologi. Namun, ada beberapa indikasi bahwa pekerjaan ini bisa tergantikan oleh AI atau robot. Memang, teknologi tidak akan menggantikan aktor secara keseluruhan, namun bisa menjadi pelengkap dalam dunia perfilman. Dengan adanya teknologi CGI, maka aktor yang telah pensiun atau meninggal bisa kembali berakting bersama para pemain dengan wajah yang muda. Ini dibuktikan dengan adanya film Rogue One, sebuah film yang menggunakan CGI dan berhasil menghidupkan kembali Grand Moff Tarkin. Ini menunjukkan aktor baru yang akan masuk ke dalam dunia hiburan akan semakin susah akibat aktor-aktor lama akan mempunyai jangka waktu hidup yang lebih lama sebagai seorang aktor.
Artificial Intelligence
Salah satu teknologi yang terus berkembang dan menjadi banyak perbincangan adalah Artificial Intelligence. Pernahkah sebelumnya manusia membayangkan bisa berbicara dengan komputer dan ponsel? Micorosoft menciptakan Cortana, sementara Apple mempunyai Siri, kemudian Google mengembangkan Google Talk. Ketika berbicara pada laptop atau ponsel, pemiliknya bisa mendapatkan jawaban.
Entah jawaban berupa ucapan juga atau menghantarkan pengguna ponsel pada laman situs tertentu. Bahkan dengan suara seseorang mampu melakukan panggilan telepon tanpa haru menyentuh layar. Bahkan kinj juga berkembang sejenis chatbot atau robot percakapan dalam suatu layanan tertentu. Bila sebelumnya seorang pelanggan berbicara pada manusia melalui saluran telepon untuk menanyakan informasi pemesanan hotel, kini robot mewakili pekerjaan tersebut. Cukup lakukan percakapan melalui aplikasi chatting. Semua jenis informasi mengenai pelayanan hotel dengan mudah didapatkan.
Bentuk teknologi tersebut dinamakan Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dalam dunia teknologi, AI bukan hal baru. Keberadaannya sudah ada cukup lama hanya saja tidak kasat mata. AI sudah mulai diciptakan manusia sejak abad ke 17 oleh para ilmuwan matematika dunia. Namun gaung ketenaran teknologi tersebut baru mencuat sekitar 1950 silam. Christopher Strachey dari University of Manchester, United Kingdom, merupakan programmer yang pertama kali menuliskan AI pada mesin Ferranti Mark I.
Mesin tersebut terdapat di dalam komputer dengan permainan naskah. Kemudian teknologi mulai dikembangkan secara luas, bahkan digunakan pada sistem pertahanan sebuah negara. Perdebatan mengenai AI memang masih tetap berlangsung. Beberapa ilmuwan menentang pernyataan kecerdasan buatan mampu mencapai titik kepintaran manusia. Namun bagi beberapa ilmuwan dunia, kecerdasan buatan bahkan bisa lebih canggih apabila terus dikembangkan.
Tahun ini beberapa kecerdasan buatan akan membuat dunia terpana. Salah satunya Apple yang memberikan pernyataan akan mengembangkan AI dan merilisnya tahun ini. Pertengahan Desember 2016 lalu laman cnet.com mengabarkan, Apple mengambil langkah besar dalam pengembangan AI. Setelah menggandeng Ruslan Salakhutdinov sebagai Carnegie Mellon Profesor in Machine Learning pada Oktober lalu, Apple juga mengumumkan beberapa kerja sama lain.
Apple menyatakan bahwa pengembangan AI akan dilakukan dengan berpartner bersama beberapa akademisi. Kolaborasi tersebut bukan secara sengaja dilakukan Apple. Selain meningkatkan hubungan kerja, jalan tersebut diambil untuk membuat prestasi dikalangan para pekerja. Langkah yang ditempuh Apple sedemikian serius karena berkaca pada rivalnya, Google dan Microsoft, yang juga secara agresif mengembangkan AI.
Apple juga sudah mengeluarkan paper mengenai penelitian AI yang dikembangkan. Dalam paper tersebut Apple menjelaskan mengenai pengembangan teknis mengenai kemampuan algoritma salam mengenali gambar. Mesin tersebut memperlihatkan bahwa mengenali gambar menggunakan gambar buatan seperti pada video gim lebih efisien daripada menggunakan gambar real-world.
Hal tersebut terjadi karena gambar buatan atau synthetic sudah memiliki ketentuan pasti. Sementara itu gambar real-world, seperti pohon atau hewan, tidak demikian. Algoritma mampu membacanya dengan mudah. Meski demikian gambar tiruan memang belum cukup sempurna. Pengembangan dan uji coba dilakukan Apple dengan menggunakan machine learning bernama Generative Adversarial Networks. Mesin tersebut juga sudah banyak digunakan untuk menyusun photorealistic.
Di Indonesia, AI sudah berkembang dalam bentuk chatbot atau robot. Bots atau chatbots merupakan perangkat lunak berteknologi robot. Aplikasi tersebut mampu mewakili sebuah aktivitas obrolan. Bots memang belum populer. Namun dalam beberapa tahun ke depan platform tersebut akan menjadi tren bagi aplikasi ponsel pintar. Secara sederhana, bots atau chatbots memang tak bisa dilihat secara kasat mata.
Namun penggunaannya sebenarnya sudah lama ditanam, di antaranya dalam aktivitas komputasi melayani pemesanan pengenapan. Bots mengubah pola percakapan langsung ke dalam aplikasi. Ketika seseorang memesan kamar hotel melalui sambungan telepon, maka pihak customer service yang akan melakukan perintah pada perangkat. Dengan menggunakan bots, aktivitas tersebut bisa dilakukan melalui percakapan teks melalui asisten robot.
Bots atau chatbots tengah berkembang di Indonesia, salah satunya dalam meningkatkan layanan finansial. Perangkat lunak yang mewakili aktivitas obrolan berteknologi robot tersebut bisa ditemukan dalam aplikasi Delimabot besutan PT Finnet Indonesia. Untuk menggunakan Delimabot, pengguna harus memiliki akun Telegram terlebih dahulu. Sebab, Delimabot merupakan aplikasi mini yang terdapat di dalam Telegram.
Untuk mengaktifkan Delimabot, pengguna bisa mencari kata kunci @delimabot di dalam aplikasi Telegram. Kemudian akan muncul tombol 'start' untuk memulai registrasi. Pengguna cukup mengikuti instruksi dengan memasukkan Nama dan Nomor Ponsel. Kemudian sebuah notifikasi berbentuk nomor kode akan dikirimkan via pesan teks untuk proses registrasi. Setelah berhasil, pengguna akan mendapatkan ID Pass agar bisa masuk ke dalam platform Delimabot. Apabila ingin masuk Delimabot, pengguna cukup mengetik 'login' dan ketik ID Pass. Delimabot bisa digunakan dengan memasukkan perintah 'menu' pada layar ketik. Penggunaan Delimabot benar-benar berbeda dengan aplikasi mobile pada umumnya. Biasanya di dalam aplikasi pengguna bisa memilih menu dengan menekan fitur yang tersedia. Namun di dalam Delimabot, perintah diberikan dalam bentuk chatting.
Di dalam aplikasi, pengguna bisa melakukan berbagai macam transaksi. Beberapa di antaranya, membeli pulsa dan token PLN. Sementara hanya dua layanan tersebut yang diberikan karena Finnet menyasar pengguna dari kalangan agen pembayaran keliling, transaksi di warung atau UKM, hingga bisnis komunitas. Namun ke depannya beberapa layanan juga akan ditambah, seperti membayar parkir.
Prediksi AI 2017
Massachusetts Institute of Technology (MIT) melakukan prediksi terhadap perkembangan AI di 2017 dan beberapa tahun ke depan. Tahun 2016 memang menjadi awal bagi AI dikenal dunia, begitu pula perkembangannya yang cukup besar. Namun 2017 akan mengantarkan lebih banyak lagi peningkatan. Akan banyak ekspektasi mengenai kemudahan berbahasa hingga AI Boom dari Cina. Berikut prediksi MIT yang dilansir melalui Technologyreview.com.
1. AI sebagai Kekuatan Positif
Tahun ini AI akan banyak digunakan untuk menyelesaikan permasalahan robot dan mobil otomatis. Bahkan Google sudah menggunakan AI sebagai reinforcement learning untuk data centee. Hal tersebut membuat data center Google menjadi lebih efisien. Memang penerapannya masih dalam tahap percobaan. Untuk membuktikan AI bisa dimanfaatkan dalam data center membutuhkan waktu. Hasilnya secara efektif masih belum bisa dibuktikan. Namun hal tersebut membuktikan AI sudah bisa merambahkan ke jenjang yang lebih komprehensif dalam penggunaannya.
2. AI untuk Dueling Neural Networks
Dalam konferenai The Neural Information Processing Systems di Barcelona, Spanyol, beberapa waktu lalu memperlihatkan machine learning terbaru bernama Generative Adversarial Networks. Mesin tersebut ditemukan oleh Ian Goodfellow yang merupakan seorang peneliti dari OpenAI. Mesin tersebut mampu memisahkan antara data asli dan palsu sehingga tidak bercampur aduk. Dengan bekerja bersamaan mesin mampu memroduksi data tiruan yang terlihat seperti sebenarnya.
3. AI 'Boom' Milik Cina
Tahun ini akan menjadi pembuktian bagi Cina pada dunia mengenai pengembangan AI. Disinyalir, Cina akan menjadi satu-satunya negara Asia yang diperhitungkan dalam pengembangan AI. Baidu sebagai perusahaan pengembang teknologi besar di Cina sudah melakukan penelitian mengenai AI. Beberapa hal yang dikembangkan, seperti pengenalan wajah dan deteksi bahasa. Kemudian Tencent mengembangkan aplikasi WeChat dengan teknologi AI. Sementara Didi bekerja sama dengan Uber tengah menjalankan Uber Driverless Cars. Para investor Cina juga menanam modal secara besar dalam pengembangan AI tersebut.
4. Deteksi Bahasa
Salah satu target terbesar para peneliti terhadap AI, yakni bisa mengembangkan deteksi bahasa dengan lebih besar. Kemudian mesin juga mampu mendeteksi wajah. Bayangkan saja bila komputer memiliki mesin yang mampu berbicara seluruh bahasa manusia di bumi. Kemudian komputer mampu mengenal seluruh wajah manusia sehingga bisa saling 'kenal' seperti makhluk hidup. Mungkin kita belum bisa berekspektasi terlalu besar. Tetapi target para peneliti bisa mewujudkan dua hal tersebut tahun ini sangat tinggi.
Kesimpulan yang perlu kita perhatikan adalah semua orang khususnya masyarakat Indonesia harus benar-benar cerdas utnuk memilah mana sisi positif dan negatifnya agar perkembangan teknologi yang terjadi serta bagaimana komunikasi itu selayaknya dilakukan, dijalankan dengan benar dan seimbang.
Sumber :
- https://dailysocial.id/post/menyimak-tren-teknologi-2019-di-indonesia
- https://www.republika.co.id/berita/trendtek/internet/17/01/18/ojyir0359-mengenal-artificial-intelligence-kecerdasan-teknologi-yang-lebih-komprehensif
- https://www.ziliun.com/10-pekerjaan
- https://hisyamjamaluddinblog.wordpress.com/perkembangan-dan-kemajuan-teknologi/
Komentar
Posting Komentar